Wednesday, January 25, 2012
Angkot (Angkutan Kota) Bandung
Pungkur - Telaga Bodas - Palasari Turangga - Gatot Subroto (Gatsu) - Kiara Condong - Supratman - Katamso - Cikutra - Hasan Mustapa
CICAHEUM - ABD. MUIS
Hasan Mustapa - Jakarta - Kiara Condong - Turangga - Palasari - Buah Batu - M. Ramdan - Moh. Toha
ABD. MUIS - CICAHEUM VIA ACEH
Karapitan - Sunda - Aceh - Katamso - Pahlawan - Hasan Mustopa
CICAHEUM - ABD. MUIS VIA ACEH
Hasan Mustopa - Katamso - Aceh - Sulawesi - Tamblong - Lengkong Besar - Ciateul
ABD. MUIS - DAGO
Pungkur - Karapitan - Sunda - Banda - Re. Martadinata - Ir. H. Juanda
DAGO - ABD. MUIS
Ir. H. Juanda - Aceh - Sumatra - Tamblong - Lengkong - Ciateul
ABD. MUIS - LEDENG
Pungkur - Karapitan - Sunda - Banda - Re. Martadinata - Wastukencana - Cipaganti - Setia Budi
LEDENG - ABD. MUIS
Setia Budi - Cihampelas - Wastukencana - Aceh - Sumatra - Lengkong - Ciateul
ELANG - ABD. MUIS
Suryani - Pagarsih - Otista - Ciateul
ABD. MUIS - ELANG
Otista - Astana Anyar - Pagarsih - Suryani - Holis - Bojong - Cijerah
CICAHEUM - LEDENG
Hasan Mustopa - Katamso - Supratman - Diponegoro - Sulanjana - Taman Sari - Siliwangi - Setia Budi
LEDENG - CICAHEUM
Setia Budi - Siliwangi - Taman Sari - Sulanjana - Diponegoro - Supratman - Katamso - Hasan Mustopa
CICAHEUM - CIROYOM
Hasan Mustopa - Surapati - Dipati Ukur - Siliwangi - Cihampelas - Eyjkman - Pasir Kaliki - Padjajaran - Arjuna
CIROYOM - CICAHEUM
Aruna - Padjajaran - Pasir Kaliki - Cipaganti - Siliwangi - Dipati Ukur - Surapati - Hasan Mustopa
CICAHEUM - CIWASTRA
Hasan Mustopa - Surapati - Supratman - Jakarta - Kiara Condong - Marga Cinta
CIWASTRA - CICAHEUM
Marga Cinta - Buah Batu - Kiara Condong - Jakarta - Supratman - Surapati - Hasan Mustopa
CICAHEUM - CIBADUYUT
Hasan Mustopa - Katamso - Supratman - Jakarta - Kiara Condong - Sukarno Hatta - Cibaduyut
CIBADUYUT - CICAHEUM
Sukarno Hatta - Kiara Condong - Jakarta - Supratman - Katamso - Hasan Mustopa
ST. HALL - DAGO
Perintis Kemerdekaan - Seram - Re. Martadinata - Ir. H. Juanda
DAGO - ST. HALL
Ir. H. Juanda - Merdeka (Bip) - Suniaraja - Stasion
ST. HALL - SD. SERANG
Lembong - Lombok - Supratman - Katamso - Cikutra
SD. SERANG - ST. HALL
Cikutra - Katamso - Supratman - Merdeka - Suniaraja
ST. HALL - CIUMBULEUIT VIA EYCKMAN
Kebun Jukut - Cicendo -Cipaganti - Ciumbuleuit
CIUMBULEUIT - ST. HALL
Ciumbuleuit - Cihampelas - Eyckman - Sukajadi - Pasir Kaliki
ST. HALL - CIUMBULEUIT VIA CIHAMPELAS
Kebun Jukut - Cicendo -Cipaganti - Ciumbuleuit
CIUMBULEUIT - ST. HALL
Ciumbuleuit - Cihampelas - Cicendo - Kebun Kawung
ST. HALL - GEDE BAGE
Otista - Abc - Naripan - A. Yani - Palasari - Talaga Bodas - Buah Batu - Sukarno Hatta
GEDE BAGE - ST. HALL
Sukarno Hatta - Buah Batu - Talaga Bodas - Palasari - A. Yani - Sumbawa - Aceh - Merdeka - Suniaraja
ST. HALL - SARIJADI
Kebun Kawung - Junjunan - Suryasumantri - Ters. Sutami
SARIJADI - ST .HALL
Ters. Sutami - Suryasumantri - Junjunan - Kebun Kawung
ST. HALL - GUNUNG BATU
Gn. Batu - Junjunan - Pasteur - Cicendo - Kebun Kawung
GUNUNG BATU - ST. HALL
Kebun Kawung - Cicendo - Pasteur - Junjunan - Gn. Batu
LEDENG - MARGAHAYU
Sukajadi - Eyjkman - Cihampelas - Wastukencana - Re. Martadinata - Jakarta - Kiara Condong - Margahayu
MARGAHAYU - LEDENG
Kiara Condong - Jakarta - Re. Martadinata - Wastukencana - Cipaganti - Setia Budi
DAGO - RIUNG BANDUNG
Dipati Ukur - Diponegoro - Sukabumi - Kiara Condong - Sukarno Hatta
RIUNG BANDUNG - DAGO
Sukarno Hatta - Kiara Condong - Sukabumi - Patrakomala - Banda - Dipati Ukur
DAGO - PASAR CARINGIN
Cigadung - Cikutra - Surapati - Cikapayang - Padjajaran - Ciroyom - Psr. Koja - Sukarno Hatta
PASAR CARINGIN - DAGO
Sukarno Hatta - Psr. Koja - Ciroyom - Kebun Jati - Padjajaran - Wastukencana - Taman Sari - Surapati - Cigadung
PANHEGAR - DIPATI UKUR
Cisaranten - A. Yani - Re. Martadinata - Tamansari - Ganesha - Unpad
DIPATI UKUR - PANHEGAR
Unpad - Taman Sari - Re. Martadinata - Aceh - Sumatra - Naripan - A. Yani - Cisaranten
CIROYOM - SARIJADI
Aruna - Pasir Kaliki - Sukajadi - Sutami - Cipedes - Gegerkalong
SARIJADI - CIROYOM
Gegerkalong - Sutami - Sukajadi -Sedrhana - Abd. Saleh
CIROYOM - BUMI ASRI
Holis - Bojong - Cijerah - Gempolsari- Dirgantara
BUMI ASRI - CIROYOM
Dirgantara - Gempol Sari - Cijerah - Bojong - Holis - Sudirman - Rajawali - Kebun Jati - Pasir Kaliki - Abd. Saleh
CIROYOM - CIKUDAPATEUH
Rajawali - Kebun Jati - Astana Anyar - Bkr - M. Ramdan - Palasari - Laswi - A. Yani
CIKUDAPATEUH - CIROYOM
A. Yani - Palasari - M. Ramdan - Bkr - Kopo - Astana Anyar - Sudirman - Elang - Rajawali
SEDERHANA - BUAH BATU
Jurang - Pasteur - Cihampelas - Cicendo - Lembong - Lengkong - Cikawao
BUAH BATU - SEDERHANA
Karapitan - Lengkong - Abd. Muis - Dewi Sartika - Cicendo - Dr. Otten - Sukajadi
SEDERHANA - CIJERAH
Sukajadi - Abd. Saleh - Garuda - Sudirman - Cijerah
CIJERAH - SEDERHANA
Cijerah - Elang Abd. Saleh - Sukajadi -Sederhana
SEDERHANA - CIMINDI
Sukajadi - Sukagalih - Junjunan - Mustang - Gn. Batu
CIMINDI - SEDERHANA
Gn. Batu - Mustang - Junjunan - Sukagalih - Sukajadi
TEGAL LEGA - CISITU
Astana Anyar - Gardu Jati - Kebun Jati - Cicendo -Wastukencana - Taman Sari - Cisitu
CISITU - TEGAL LEGA
Cisitu - Siliwangi - Cihampelas - Cicendo - Psr. Baru - Kalipahapo - Otista
CIWASTRA - CIJERAH
Marga Cinta - Buah Batu - Bkr - Leuwi Panjang - Kopo - Cibolerang - Cigondewah - Cijerah
CIJERAH - CIWASTRA
Cijerah - Cigondewah - Cibolerang - Kopo - Bkr - Buah Batu - Marga Cinta
CICADAS - ELANG
Kiara Condong -Gatot Subroto - Lengkong - Abd. Muis - Dewi Sartika - Kebun Kawung - Abd. Saleh
ELANG - CICADAS
Rajawali - Kebun Jati - Otista - Dalem Kaum - Cikawao - Gatot Subroto - Kiara Condong - Jakarta
CIROYOM - ANTAPANI
Abd. Saleh - Padjajaran - Aceh - Laswi - Sukabumi - Jakarta - Purwakarta
ANTAPANI - CIROYOM
Purwakarta - Jakarta - Sukabumi - Laswi - Aceh - Padjajaran - Abd. Saleh
CICADAS - CIBIRU
Kiara Condong - Sukarno Hatta - Cibiru
CIBIRU - CICADAS
Sukarno Hatta -Kiara Condong - Jakarta - A. Yani
SADANG SERANG - GEDE BAGE
Tubagus Ismail - Ir. H. Juanda - Surapati - Hasan Mustopa - Ujung Berung - Rumah Sakit - Gede Bage
GEDE BAGE - SADANG SERANG
Rumah Sakit - Ujung Berung - Cikutra - Pahlawan - Surapati - Ir. H. Juanda - Tubagus Ismail
SADANG SERANG - CARINGIN
Tubagus Ismail - Taman Sari - Padjajaran - Kebun? Kawung - Abd. Saleh - Garuda - Cijerah - Bojong - Caringin
CARINGIN - SADANG SERANG
Caringin - Bojong - Cijerah - Elang - Abd. Saleh - Radjiman - Taman Sari - Ganesha - Ir. H. Juanda - Tubagus Ismail
CIBADUYUT - KARANGSETRA
Leuwi Panjang - Kopo - Astana Anyar - Pasir Kaliki - Sukajadi - Dr. Sutami
KARANGSETRA - CIBADUYUT
Dr. Sutami - Sederhana - Pasir Kaliki - Astana Anyar - Kopo - Leuwi Panjang -Cibaduyut
Thursday, April 8, 2010
113
Sore itu aku baru saja pulang dari kuliah, jarak kampus dan rumah sekitar 10 km dengan padatnya jalan kota medan di sore itu. Butuh 30 menit untuk menempuh jarak sejauh itu plus macetnya. Aku berdoa sore ini aku tidak jumpa dengan abang supir yang satu tadi tuk pulang. baru 2 menit harapan itu muncul di otakku, dia muncul di depanku tidak di sangka2...Fiuuuuh...akhirnya dia yang tidak diharapkan muncul pula. Aku liat jam di tangan menunjukkan pukul 6 kurang 5 menit, wah, kalo ga naik angkot ini aku pasti telat sampai di rumah dan lewat lah magrib ku nantinya. Jadi aku putuskan untuk menyetopnya saja dan berlayar bersama angkotnya. Kebetulan angkotnya penuh ketika itu, dan ada sisa 3 tempat kosong di sudut belakang angkot. Aku mengambil tempat duduk yang paling pojok sebelah kiri. lalu ada beberapa mahasiswa yang lain juga naik bersama ku di tempat yang sama. Angkot pun melaju ala kadarnya saja, maklum angkot itu angkot tua, aku berpikir seperti itu karena mendengar suaranya yang berisik.
Tidak lama setelah itu turun ibu2 yang membawa anaknya yang baru pulang sekolah, diberikannya uang 2.500 ke tangan si supir, dengan spontan si supir ngomong ketus "Berapaan ni buk?? Gimananya?? Anak ibu itu ga bayar??" ibu itu terkejut dan menjawab "dia kan aku pangku tadi bang, lg pula masih anak2 kan". "aaaah udahlaaah..." si supir tadi langsung tancap gas...semua yang di dalam angkot saling pandang dan terkesan tidak tau harus berkata apa. Kemudian 10 menit setelah itu turun anak sekolahan, aku liat dari baju yang di pakenya masih kelas 3 SD. dengan santai dan gontai dia kasih uang 500 perak, dan si supir dengan kesal melempar uang 500 perak tadi ke arah si anak tadi. "Baaah...apanya abang ni???" semua terkejut. begitu selanjutnya kepada setiap penumpang yang turun dari angkotnya.
500 meter lagi aku akan sampai, tinggal beberapa persimpangan lagi, ada 3 penumpang lagi yang di dalam angkot itu termasuk aku. setiap yang mau turun selalu aja ada rasa was was yang terlihat dari wajah setiap penumpang, dan aku jg merasakan hal itu.
Entah dari mana terlintas di otakku, mungkin saja itu tanpa ku sadari sambil berdoa "Mudah2an saja angkot abang ini mati, jd bisa nyambung dengan angkot lain dan tidak akan kena dampratan dia". Aku berpikir banyak kali yang telah dizoliminya selama berada di angkot ini.
Kreeeeek...kreeeek...kreeeek...kererereek...eeeeeik....Uuuupz tiba2 si angkot mati. Akupun terkesiap dan tidak tau lagi mau berkata apa2 dengan itu. "Ya Allah apakah Kau mendengarkan harapan dan doaku tadi???" si supir mencoba menghidupkannya lagi dengan menstarter angkot itu lagi, tapi si angkot tidak mau juga hidup, di lihatnya bensinnya masih setengah penuh. Namun tidak bisa juga hidup, dengan nada yang tidak mengenakkan dia berujar " Naik angkot lain aja....ga bisa hidup niiih..." sambil berkata2 ketus yang lainnya.
ho..ho..ho..akhirnya, aku naik angkot yang lain dengan ongkos hanya 1000 rupiah. wah untung 2000 aku, yang seharusnya bayar 3000 kalo aku naik angkot pertama tadi sampai ke rumah. Tapi satu hal yang dapat di ambil pelajaranya mungkin saja dari 17 orang yang ada di angkot tadi berdoa yang sama dan mungkin harapan aku tadi adalah termasuk doa yang terakhir di antara mereka. aku tidak mau itu aku katakan doa, biar saja aku katakan harapan. Jadi doanya orang terzolimi itu di dengar oleh Allah SWT, walaupun itu hanya lewat kata2 yang tidak mengenakkan. Buat bang supir mungkin harus belajar ngomong yang sopan lagi lah dan baik biar penumpang nya nyaman di dalam angkot beliau. Banyak lagi cerita menarik yang lain selama berada diangkot, dan mungkin saja itu hanya satu dari yang lainnya. Angkot ooooh...angkot...wslm
Saturday, April 25, 2009
SELAMATKAN KAMPAR DARI CALO-CALO PENDIDIKAN
Hakikat pendidikan adalah sarana pencerdasan manusia, tetapi dalam kenyataannya pendidikan pada saat ini cenderung membuat manusia lupa akan arti sebenarnya sebuah hakikat pendidikan dan menjadikan manusia sebagai serigala bagi manusia yang lain (Homo Homini Lupus). Untuk itu marilah kita sama–sama melihat realita yang ada bagaimana kondisi sebenarnya sarana pendidikan kita pada saat sekarang ini. Sejak dikeluarkannya UU SIKDIKNAS tahun 2003 yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan asing dapat berdiri di Indonesia banyak sekali lembaga – lembaga pendidikan lokal yang tutup karena tidak mampu bersaing, yang lebih menyedihkan lagi dengan di cabutnya subsidi pendidikan untuk perguruan tinggi negeri oleh pemerintah dan menjadikannya BHMN ( Badan Hukum Milik Negara ) menjadikan masyarakat semakin banyak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi diakibatkan karena tingginya biaya pendidikan. Begitu juga para birokrasi pendidikan mau tidak mau harus menaikan uang kuliah dan memberikan kesempatan kepada investor untuk menanamkan modalnya di lembaga – lembaga pendidikan, dengan demikian lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi sarana pencerdasan beralih fungsi menjadi ladang bisnis bagi para birokrasi pendidikan. Situasi seperti ini banyak di manfaatkan orang – orang yang bermodal untuk mendirikan lembaga – lembaga pendidikan dengan tidak memandang bagaimana kualitas, kuantitas bahkan izinnya sekalipun. Pihak pengelola pendidikan melakukan berbagai cara agar masyarakat percaya bahwa sarana pendidikan yang dikelolanya benar–benar berkualitas diantaranya dengan memberikan imbalan kepada siapa saja untuk mencari orang agar mau mendaftar dan mengenyam pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi yang dikelolanya. Dengan imbalan yang menggiurkan maka banyak sekali BROCHER atau CALO–CALO yang bermunculan. Broker atau calo–calo inilah yang biasanya promosi kedaerah–daerah untuk mencari orang-orang yang biasanya kurang faham akan orientasi atau tujuan sebuah bidang lembaga pendidikan. Dengan bermodalkan jabatan, status ataupun nama besar, para CALO ini selalu menawarkan janji–janji yang menggiurkan. Biasanya lembaga – lembaga pendidikan yang melakukan hal–hal demikian adalah untuk jurusan ilmu Kesehatan seperti Akper, Akbid dan lain-lain, karena mitos di masyarakat bahwa tamatan dari lembaga tersebut sangat mudah mencari kerja, walaupun biaya yang di keluarkan sangat tinggi. Dari Studi Kasus yang dilakukan oleh IPMK - Medan dari Tahun 1999 sampai tahun 2007 ada sekitar 75 orang dengan kerugian materi rata–rata Rp 3 Juta – Rp 30 Juta perorang, terutama yang berasal dari daerah dan luar Provinsi. Ini semua adalah akibat dari CALO – CALO pendidikan yang tidak bertanggung jawab. Merujuk dari hal tersebut kami Ikatan Pelajar&Mahasiswa Kampar (IPMK – Medan) menghimbau kepada masyarakat kampar agar:
- Berhati–hati dari para Calo pendidikan yang menawarkan dapat membantu memasukan ( mendaftar ) kesekolah ataupun perguruan tinggi.
- IPMK – Medan sebagai pusat Informasi dan Komunikasi untuk masyarakat kampar yang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi di kota Medan agar tidak terjebak masuk kesekolah atau perguruan tinggi yang tidak jelas legalitas dan izinnya.
- Tolak agenisasi (Calo-calo) pendidikan karena akan membuat biaya pendidikan lebih tinggi dari sebenarnya.
- mengecek terlebih dahulu akan keabsahan dan legalitas atau izin sebelum masuk dan mendaftar kesekolah dan perguruan tinggi
Demikianlah himbauan ini kami perbuat agar kita masyarakat kampar kedepan tidak lagi tertipu oleh Calo–calo pendidikan dan dapat lebih menguatkan tali silaturahmi untuk kemajuan daerah kita bersama.
Medan, 25 April 2009
Hormat Kami
Ikatan Pelajar&Mahasiswa Kampar
( IPMK – Medan )